Penutupan MBKM Fakultas Pertanian di Desa Jujun, Kabupaten Kerinci
KERINCI,- Bertempat di gedung serbaguna Desa Jujun, Kabupaten Kerinci. Fakultas Pertanian Universitas Jambi melaksanakan Penutupan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (12/12). Penutupan kegiatan dihadiri Bupati Kerinci yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, H. Murison, S.Pd., S.Sos., M. Si., Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Suandi, M. Si., IPU., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci, Juanda Sasmita, Kades Desa Jujun, Supriadi, S.H., beserta tokoh masyarakat Desa Jujun.
“Sesuai Keputusan Rektor, Desa Jujun ditetapkan sebagai salah satu Desa Laboratorium Terpadu/DLT,” ungkap Prof. Suandi.
Hal inilah yang mendorong Fakultas Pertanian untuk ikut berkontribusi untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam pengembangan potensi dan memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di Kabupaten Kerinci, khususnya lagi Desa Jujun. Skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Jujun mengikut sertakan 16 mahasiswa program MBKM
“Kami berharap penuh agar sinergitas dapat dikembangkan dengan baik, sehingga akan dapat menciptakan kemajuan bagi Kabupaten Kerinci dan Desa Jujun khususnya,” tutupnya
Untuk meningkatkan/memajukan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kerinci adalah salah satunya dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Oleh sebab itu, perlu dihadiri ataupun didampingi para intelektual dan akademisi serta adik-adik mahasiswa.
“Kami atas nama Kabupaten Kerinci mengucapkan ribuan terimakasih kepada Universitas Jambi, karena sudah menempatkan Desa Jujun sebagai Desa Laboratorium Terpadu/DLT,” ungkap Bupati yang diwakilkan kepada H. Murison, S.Pd., S.Sos., M. Si.
Sementara itu Fuad Nurdiansyah, Ph.D., salah satu Ketua Tim Pelaksana Kegiatan menyampaikan bahwa dikarenakan masyarakat Jujun sedang mengembangkan budidaya tanaman jeruk sebagai salah satu produk unggulan masyarakat. Maka dari itu Fakultas Pertanian Universitas Jambi mencoba sedikit memberikan sumbangsih dengan menerapkan teknologi Smart Farming/Pertanian Cerdas.
“Teknologi Smart Farming ini, menerapkan atau menggunakan beberapa teknologi digital, sehingga dengan menggunakan teknologi digital optimalisasi, Input, dan juga proses dalam bidang pertanian jadi lebih mudah,” paparnya.
Ketua Tim Pelaksana Agroekoteknologi Yulia Alia, S.P., M.P., berusaha menerapkan teknologi pembuatan kompos yang diperkaya (Enriched Compost) untuk pengelolaan sampah rumah tangga dan aplikasinya pada tanaman jeruk.
“Kami akan berusaha untuk memberikan solusi kepada masyarakat Desa Jujun dalam pengelolaan sampah khususnya sampah rumah tangga dan limbah pertanian sehingga berguna dan memiliki nilai ekonomis,”ungkapnya.