Sukses Digelar, Agribusiness Discussion Forum FAPERTA UNJA Dorong Model Bisnis Inklusif untuk Sawit Rakyat Berkelanjutan

Sukses Digelar, Agribusiness Discussion Forum FAPERTA UNJA Dorong Model Bisnis Inklusif untuk Sawit Rakyat Berkelanjutan

Jambi – Program Studi (Prodi) Agribisnis, Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Jambi (UNJA) sukses menggelar acara bergengsi, Agribusiness Discussion Forum (ADF), dengan mengangkat tema krusial: “Model Bisnis Inklusif dalam Mendorong Praktik Kelapa Sawit Berkelanjutan bagi Petani Swadaya”. Forum diskusi ini diselenggarakan pada 22 Oktober 2025 dan menarik antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga praktisi industri sawit.

Tingginya antusiasme peserta yang hadir, baik secara luring maupun daring, menjadi indikasi kuat tingginya kepedulian bersama terhadap masa depan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan dan berkeadilan. Diskusi ini berfokus pada pentingnya implementasi model bisnis yang mampu merangkul dan memberdayakan petani swadaya dalam rantai pasok kelapa sawit.

ADF kali ini berhasil menghadirkan dua narasumber utama yang merupakan pakar di bidangnya, yaitu:

  1. Prof. Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, M.S.
  2. Firnando. B. Sirait, S.E.

Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan kepada para narasumber atas waktu, ilmu, dan wawasan berharga yang telah dibagikan. Materi yang disampaikan membuka perspektif baru mengenai tantangan dan peluang penerapan standar keberlanjutan (seperti RSPO atau ISPO) bagi petani swadaya melalui skema kemitraan yang inklusif.

Secara keseluruhan, diskusi menghasilkan berbagai rekomendasi strategis mengenai mekanisme pendampingan, permodalan, hingga peningkatan tata kelola kebun sawit rakyat.

Diharapkan, hasil dan rekomendasi yang lahir dari Agribusiness Discussion Forum FAPERTA UNJA ini dapat segera ditindaklanjuti dan mendorong implementasi nyata Model Bisnis Inklusif di perkebunan sawit, khususnya di Provinsi Jambi dan seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini penting untuk menjamin kesejahteraan petani sekaligus memastikan praktik budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *