KULIAH UMUM BERSAMA DENGAN BUDI TJAHJONO, CORPORATE R&D HEAD SINARMAS FORESTRY
Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jambi (FAPERTA UNJA) kali ini menghadirkan Budi Tjahjono, Corporate R&D Head dari Sinarmas Forestry, sebagai pembicara utama. Acara ini dibuka oleh Dekan FAPERTA UNJA, Dr. Bambang Irawan, yang menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan wawasan mahasiswa tentang manajemen hama tanaman. Dalam sambutannya, Dr. Bambang Irawan juga menekankan bahwa kolaborasi antara akademisi dan industri sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian.
Dalam presentasinya, Budi Tjahjono memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengelola hama tanaman, terutama di sektor kehutanan dan agrikultur. Hama tanaman dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan apabila tidak ditangani dengan baik. Ia menjelaskan bahwa pengelolaan hama yang efektif memerlukan pendekatan terpadu, yang melibatkan riset mendalam, teknologi terbaru, serta koordinasi yang baik antara petani dan pihak industri.
Selain tantangan, Budi juga membahas peluang besar yang bisa dimanfaatkan dalam pengendalian hama tanaman. Salah satunya adalah pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan biopestisida dan penerapan teknik pertanian presisi. Ia menekankan bahwa dengan kemajuan riset dan inovasi di bidang ini, ada potensi besar untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga kelestarian lingkungan. Kuliah umum ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menggali pengetahuan lebih dalam dan mendapatkan inspirasi dalam menghadapi masalah pertanian di masa depan
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang untuk mengembangkan teknologi pengendalian hama yang lebih modern dan ramah lingkungan. Budi menyebutkan bahwa dengan kemajuan di bidang R&D (Research & Development), perusahaan kehutanan seperti Sinarmas Forestry telah bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan universitas untuk mencari solusi inovatif. Salah satu pendekatan yang sedang dikembangkan adalah penggunaan pestisida biologis yang tidak hanya efektif dalam mengendalikan hama tetapi juga aman bagi lingkungan.
Lebih jauh lagi, Budi Tjahjono juga berbagi pandangannya mengenai pentingnya edukasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hama tanaman. Menurutnya, pemberdayaan komunitas lokal dalam praktik agroforestri yang baik dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mengurangi dampak hama. Dengan kolaborasi antara sektor industri, akademisi, dan masyarakat, beliau optimis bahwa tantangan terkait hama tanaman dapat diatasi dan bahkan membuka peluang baru dalam pengembangan industri kehutanan yang berkelanjutan.